Laman

Senin, 31 Agustus 2009

rbanyak Memiliki Titik Api, Menteri Lingkungan Hidup Indonesia dan Malaysia Kunjungi Kab.Rokan Hilir

erbanyak Memiliki Titik Api, Menteri Lingkungan Hidup Indonesia dan Malaysia Kunjungi Kab.Rokan Hilir

BAGAN SIAPI-API (PEKANBARU POS).

Kunjungan kerja Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Rachmat Witoelar dan Menteri Sumber Asli dan Alam Sekitar Malaysia Datuk YB Datuk Danglas Uggah Embas beserta rombongan masing – masing dengan menggunakan helikopter dari Pekanbaru dan dikawal Helikopter Polda Riau pada jam 11.45 WIB berhasil mendarat di Lapangan Koni Bagan Siapi-Api Ibukota Kab.Rokan Hilir.

Kehadiran kedua Menteri Lingkungan Hidup dari dua negara tetangga tersebut disambut langsung oleh Bupati Rokan Hilir H.Annas Maamun beserta unsur muspida, tokoh masyarakat dan juga siswa – siswi dan dimeriahkan dengan drum band serta barongsai. Kedua menteri tersebut disambut di Gedung Serbaguna Jalan Utama Bagan Siapi-Api (Sabtu,8/8).

Dalam Sambutannya Bupati Rokan Hilir H.Annas Maamun mengatakan Kab.Rokan Hilir berbatasan dengan Malaysia secara langsung, hampir setiap tahun terjadi kebakaran hutan dan lahan, Pemerintah Malaysia memberikan bantuan alat pemantau kualitas udara. Permasalahan pokok, Kab.Rokan Hilir yang baru berumur 9 tahun, kebakaran hutan di Kab.Rokan Hilir setiap tahun terjadi.

“Kebakaran hutan dan lahan di Kab.Rokan Hilir pada tahun 2005 sebanyak 359 titik api, kemudian tahun 2006 titik api di Kab.Rokan Hilir turun dan tahun 2007 turun lagi menjadi 305 titik api, kemudian tahun 2008 naik kembali menjadi 371 titik api, pada tahun 2009 mencapi 693 titik api menjadi naik lagi, karena berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara,” Ujarnya.

“Titik api yang ada di kab.Rokan Hilir ini kebanyakan berasal dari lahan eks HPH, tanah gambut yang akan dijadikan lahan sawit, kendala yang dihadapi adalah tindak pidana tentang pembakaran hutan dan lahan tersebut.. Kita juga berupaya untuk menangkap pelaku pembakaran hutan dan lahan ini secepatnya,” ujar Annas dengan penuh semangat

Upaya konkrit yang kita lakukan dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yakni dengan membuat kolam penampungan air atau canal blocking, sedangkan lokasi alat pemantau kualitas udara ditempatkan di lokasi lahan Bapedal yakni di Batu 4 Bagan Punak Kota Bagan Siapi-Api yang telah disediakan lahan seluas satu hektar, diatas lokasi lahan tersebut juga akan dibangun rumah penjaga, gedung laboratorium dengan anggaran biaya sebesar Rp.1,480 Milyar, untuk itu nantinya pak menteri akan kita bawa ke lokasi tersebut disamping itu juga akan kita lakukan penanaman pohon disepanjang bantaran Sungai Pabrik yang telah selesai digantirugi yang akan dijadikan lokasi taman wisata, urai Annas.

Sementara itu Menteri Sumber Asli dan Alam Sekitar Malaysia Datuk YB Danglas Uggah Embas dalam sambutannya mengatakan, "Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menandatangani memorandum kesepahaman pada 3 Juni 2008, tentang mencegah kebakaran hutan dan lahan, serta pencemaran kabut asap, kerjasama melalui majelis itu merupakan semangat kecil dari Pemerintah Malaysia, usaha berterusan oleh Pemeritah Indonesia dalam melaksanakan kerjasama atas sempadan, pada tahun 2006 yang lalu.”

Diakhir kata sambutannya, Datuk YB Danglas Uggah Embas menyampaikan sebait pantun yang berbunyi “Masuk hutan pakai sepatu, jangan kena gigitan lipan, kalau kita saling membantu apa kerja mudah dibuat. Dari malaka ke Sungai Rokan, terletak ditengah Bumi Rokan Hilir, Anak tiung terbang sekawan, Hidup aman tanpa pencemaran.”

Sedangkan Menteri Lingkungan Hidup RI Rachmat Witoelar dalam sambutannya mengatakan, "yang paling sangat penting adalah udara, dan yang kedua adalah air, kalau udara tidak ada tentu kita hidup bagaimana, yang penting untuk kehidupan kita manusia adalah udara, salah satunya peralatan yang dibutuhkan adalah pemantauan udara dan penegakan hukum yang kerakter, dan yang bertanggungjawab adalah yang punya lahan tersebut. Saat ini Kemeterian Negara Lingkungan Hidup sedang membahas UU Lingkungan Hidup yang baru disempurnakan, dan mari kita bersama – sama menjaga agar kebun dan lahan kita jangan sampai terbakar. Setiap kab/kota diharapkan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.”

Sebagai penutup Rachmat Witoelar juga menyampaikan sebait pantun, “Marilah kita jaga hutan dan lahan, agar hidup kita tenteram dan aman.”

Selanjutnya rombongan menteri diajak beristirahat dikediaman Bupati Rokan Hilir Jalan Perwira dan selanjutnya meninjau lokasi lahan penempatan alat bantuan Pemerintah Malaysia berupa Pemantau Kualitas Udara di Batu 4 Bagan Punak yang telah dipasang sebulan yang lalu, dan terakhir melakukan penanaman pohon disepanjang bantaran Sungai Pabrik di Kepenghuluan Bagan Punak yang akan dijadikan lokasi taman wisata. (Jaka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar